Mempersempit Ketimpangan, Memperlebar Pemerataan

12 May 2016


Wapres

Sejumlah isu penting mengenai ketimpangan sesungguhnya sudah ada sejak awal kehidupan. Adapun pendorong utama ketimpangan antara lain: Ketimpangan dalam hal peluang dan akses pelayanan dasar (Pendidikan; Kesehatan; Infrastruktur Dasar seperti Air Bersih, Sanitasi, dan Listrik). Ketimpangan kualitas pekerjaan, bagi mereka yang terampil memperoleh penghasilan yang tinggi, sementara bagi yang kurang terampil akan terjebak dalam pekerjaan dengan produktivitas dan upah rendah. Ketimpangan perlindungan guncangan (ekonomi, kesehatan dan bencana alam) karena tidak semua memiliki perlindungan dan jaminan sosial.

Isu tersebut mengisi ruang diskusi bertema “Mempersempit Ketimpangan, Memperlebar Pemerataan” yang diselenggarakan oleh Megawati Institute pada (11/05/16) dengan narasumber Bambang Widianto, Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K); Thoman Pardosi, Direktur Statistik Ketahanan Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) dan Vivi Alatas, Ekonom Kepala Bank Dunia).

Dalam diskusinya Bambang menjelaskan bahwa ketimpangan yang tinggi dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang tidak merata dapat memperlambat pengentasan kemiskinan serta memperparah konflik.

Untuk mengatasinya diperlukan strategi untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan dengan cara meningkatkan pendapatan kelompok kurang mampu, mengurangi biaya hidup melalui upaya perlindungan sosial yang tepat sasaran dan tepat mekanisme penyaluran (Jaminan Kesehatan, Bantuan Pendidikan, Program Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan).

Hal penting lainnya untuk mengurai ketimpangan dan kemiskinan adalah dengan cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkualitas (Inclusive Growth), melalui sistem perpajakan yang adil dan efektif, mendorong produktivitas UMKM melalui peningkatan akses pada KUR dan bantuan usaha lain, mendorong iklim usaha yang kondusif, mendorong industri manufaktur padat perkerja dan meningkatkan konektivitas ekonomi (infrastruktur) serta mendorong pembangunan perdesaan juga sektor pertanian.

Vivi Alatas dalam diskusinya menekankan perlunya komitmen yang kuat dan langkah kongret dari Pemerintah untuk mengurai ketimpangan dan kemiskinan demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera dan makmur. Untuk itu ada 4 area utama yang penting bagi pemerintah dalam menangani ketimpangan saat ini dan dimasa depan, yaitu: memperbaiki pelayanan (local service delivery), pekerjaan yang lebih baik dan pelatihan keterampilan, perlindungan terhadap guncangan, serta kebijakan fiskal yang tepat.