TNP2K Discuss Stunting On MetroTV's Economic Challenges

08 November 2017


Wapres

Untuk mendorong pemahaman masyarakat luas mengenai pentingnya mengatasi masalah stunting, TNP2K turut serta dalam pelaksanaan kampanye nasional dengan menjadi salah satu narasumber dalam acara Economic Challenges MetroTV (7 November) yang mengupas persoalan stunting di Indonesia.

Dalam acara tersebut Koordinator Pokja Kebijakan TNP2K Elan Satriawan menjelaskan berbagai hal yang dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi persoalan ini dengan mengacu pada lima pilar penanganan stunting yaitu komitmen, kampanye nasional, konvergensi program, akses pangan bergizi dan monitoring progam. Lima pilar ini ditetapkan dalam rapat pleno yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai ketua TNP2K 9 Agustus lalu.

Acara dipandu oleh Direktur Pemberitaan MetroTV Suryoprotomo dan menghadirkan narasumber lainnya yaitu Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Hardinsyah dan Staf Ahli Bidang Kependudukan Kemenko PMK Sonny Harry Budiutomo Harmadi.

Sonny memaparkan bahwa sebelumnya upaya penanggulangan stunting belum terkoordinasi dengan baik. Dengan adanya lima pilar tersebut program penanggulangan stunting menjadi lebih terpadu secara nasional. Sementara itu Hardinsyah menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami stunting tidak hanya mengalami gangguan perkembangan namun juga berpotensi rentan terhadap berbagai penyakit dan infeksi karena organ-organ internal tidak mencapai kondisi maksimal untuk mampu melawan penyakit.

Dalam acara perbincangan ini juga paparkan bahwa sekitar 37% atau kurang lebih 9 juta anak balita di Indonesia mengalami masalah stunting (Riskesdas 2013, Kemenkes). Anak-anak dengan masalah stunting ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan lintas kelompok pendapatan. Saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan menengah lainnya. Situasi ini jika tidak segera diatasi akan memengaruhi kinerja pembangunan Indonesia baik yang menyangkut pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan ketimpangan.

Para narasumber sependapat bahwa penanganan stunting memerlukan upaya lintas sektor dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, masyarakat umum, dan lainnya agar penurunan prevalensi stunting dapat dipercepat dan dapat terjadi secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

Penyelenggaraan acara ini dilakukan atas kejasama antara TNP2K, MCA-Indonesia dengan dana bantuan dari Millennium Challenge Corporation, dan IMA World Health sebagai pelaksana Kampanye Gizi Nasional.