Kunjungan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Ke TNP2K

07 August 2015


Wapres

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi melakukan kunjungan untuk melihat data penanggulangan kemiskinan dan struktur organisasi di Kantor Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Jumat (7/7) di Kebon Sirih, Jakarta.

Setelah sebelumnya di hari yang sama, Yuddy juga melakukan kunjungan kedua Lembaga Non Struktural (LNS) diantaranya Komisi Penanggulangan Aids (KPA) dan Dewan Kelautan Indonesia. Dalam kunjungannya ke TNP2K, Menteri Yuddy diterima oleh Elan Satriawan, Kepala Pokja Kebijakan TNP2K dan Tono Supraptono, Kepala Sekretariat TNP2K.

Pada kunjungannya kali ini, beliau juga menerima penjelasan dari Elan Satriawan, mengenai kondisi ketimpangan, kerentanan dan kemiskinan yang ada di Indonesia. Selain itu pula dijelaskan usaha perbaikan pendidikan bagi masyarakat miskin melalui Bantuan Siswa Miskin serta pengelolaan dan pemanfaatan Basis Data Terpadu (BDT) yang ditunjukkan dalam infografis.

Elan juga menjelaskan tugas dan fungsi pokok TNP2K dalam menyusun kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan melalui sinkronisasi, harmonisasi dan integrasi melalui program-program penanggulangan kemiskinan di Kementerian/Lembaga, serta melakukan pengawasan, pengendalian pelaksaan program.

Selain itu juga disampaikan berbagai hal yang telah dilakukan oleh TNP2K mulai dari pengembangan Basis Data Terpadu (BDT), Peluncuran Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), serta peran TNP2K dalam perbaikan kebijakan berbagai program perlindungan sosial seperti Bantuan Siswa Miskin (BSM), RASKIN, dan Program Keluarga Harapan (PKH). Elan juga menyampaikan mengenai dukungan TNP2K dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta uji coba mengaitkan insentif dengan kinerja guru (Kiat Guru).

Sama seperti kunjungannya ke beberapa LNS sebelumnya, Yuddy mencoba mengecek struktur organisasi, tugas, dan fungsi organisasi serta jumlah pegawai yang ada. Pada kesempatan tersebut, Yuddy juga mengunjungi lokasi pusat data Basis Data Terpadu (BDT) Untuk Program Perlindungan Sosial di Kantor Sekretariat TNP2K Gedung Grand Kebon Sirih Lantai 16.

Beliau melihat dari dekat server penyimpanan data Basis Data Terpadu dan mendengarkan penjelasan langsung mengenai prosedur permintaan data dari TNP2K aplikasi pemanfaatan Basis Data Terpadu (BDT) untuk program perlindungan sosial serta menerima penjelasan mengenai BDT yang dikelola oleh TNP2K berisi nama dan alamat 40 persen penduduk Indonesia dengan kondisi sosial eknomi terendah yang meliputi 96,7 Juta Individu atau 24,7 Rumah Tangga. Yuddy juga serta sempat mencoba memasukkan nama ibunya dalam komputer untuk mengecek apakah masuk dalam data tersebut.