TNP2K Shares Knowledge on Female Labour Force and Food Assistance for The Elderly

23 September 2024


Wapres

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyelenggarakan Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing) dengan dua topik pembahasan, yaitu mengenai partisipasi perempuan dalam dunia kerja dan dampak bantuan permakanan bagi peningkatan kesehatan gizi penduduk lanjut usia (lansia), di Gedung Kebon Sirih lantai 5, Jakarta, 23/09/2024.

Hadir sebagai pembicara ialah Lolita Moorena dari The Australian National University dengan judul topik pembahasan “Women’s Labor Supply, Decision Making Power, and Cultural Norms: The Evidence of Indonesia’s Domestic Violence Law”, dan Achmad Tohari dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dengan judul “Home-delivered Meals and Food Insecurity of the Older Adults”.

Membuka diskusi Berbagi Pengetahuan, Lolita memaparkan partisipasi perempuan usia kerja dalam angkatan kerja yang tidak sebanding dengan angkatan kerja laki-laki. Terlebih, kesenjangan menjadi lebih besar dalam partisipasi angkatan kerja untuk pasangan yang sudah menikah.

“Perempuan menikah lebih memilih bekerja di sektor informal seperti wirausaha daripada sektor formal”, jelas Lolita. “Sehingga perempuan di sektor informal memiliki pendapatan lebih rendah dari perempuan yang bekerja di sektor formal”, tambahnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan riset yang dilakukannya, pemberlakukan UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) telah meningkatkan kekuatan perempuan dalam rumah tangga yang mengarah pada peningkatan partisipasi angkatan kerja perempuan. Menurutnya, UU PKDRT menjadi pelindung dari tindak kekerasan atas resitensi keputusan perempuan yang ingin bekerja.

“Saya menemukan hubungan positif antara peningkatan kekuatan perempuan dengan peningkatan kesadaran masyarakat tentang kekerasan dalam rumah tangga”, ungkap Lolita.

Dengan meningkatnya kemampuan perempuan untuk bekerja, Lolita menyarankan perlu adanya sebuah kebijakan untuk mengembangan keterampilan dan penghasilan tenaga kerja perempuan.

Pada sesi kedua, Tohari memaparkan hasil riset dampak bantuan permakanan yang dijalankan oleh Kementerian Sosial sejak tahun 2022 terhadap pemenuhan kebutuhan gizi penduduk lanjut usia (lansia).

Menurut Tohari, bantuan permakanan telah mengurangi kerawanan pangan di antara para lansia yang tinggal sendiri.

“Program permakanan mengurangi secara signifikan sekitar 34 persen dari kekhawatiran mereka tentang tidak memiliki cukup makanan yang cukup untuk dimakan”, ungkap Tohari.

Ditambahkannya, hasil studi menunjukkan program bantuan permakanan meningkatkan konsumsi per kapita para lansia sebagai penerima manfaatnya. Serta meningkatkan asupan nutrisi harian yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.

Meski asupan harian ketiga nutrisi itu meningkat, Tohari mengingatkan risiko obesitas para lansia penerima program bantuan permakanan. “Pemerintah dapat melengkapi Permakanan dengan pendidikan kesehatan tambahan atau memperkenalkan modifikasi perilaku melalui olahraga kepada lansia untuk mempertahankan massa otot dan meningkatkan pengeluaran energi harian secara keseluruhan”, pesan Tohari.

Turut hadir pada Berbagi Pengetahuan yaitu Kepala Tim Kebijakan TNP2K Elan Setriawan, Penasehat Kebijakan TNP2K Sudarno Sumarto, dan Asisten Deputi Pemberdayaan Disabilitas dan Lanjut Usia Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Roos Diana Iskandar. Bertindak sebagai penanggap dari kedua pemateri ialah Penasehat Kebijakan TNP2K Vivi Alatas, serta seluruh anggota Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

Unit Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan akan menyelenggarakan Berbagi Pengetahuan secara berkala untuk menumbuhkan ruang diskusi yang konstruktif dan pertukaran gagasan dalam upaya memerangi kemiskinan dan mendorong pembangunan berkelanjutan.