Maternity protection is a form of protection for women to remain able to work without reducing the welfare of themselves and their children and family
Developing A Comprehensive, Inclusive, and Adaptive Social Protection System for All in Indonesia
08 June 2020
Peran penting yang diamanatkan oleh pemerintah kepada TNP2K dalam upaya pengentasan kemiskinan adalah dengan menjalankan fungsi monitoring dan evaluasi serta koordinasi pada Kementerian/Lembaga (K/L) anggota TNP2K dalam menetapkan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan serta program perlindungan sosial melalui proses pembuatan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy). Dalam menjalankan peranan tersebut, TNP2K percaya bahwa dibutuhkan suatu proses pengelolaan pengetahuan yang efektif dan evisien dengan meliputi empat tahapan utama, antara lain: Produksi, Koleksi, Diseminasi, dan Pemanfaatan.
Sebagai salah satu bentuk dukungan TNP2K kepada para K/L terkait pada situasi work from home agar tetap produktif dan dapat menjalankan peranannya dalam penanggulangan kemiskinan, Unit Knowledge Management TNP2K menyelenggarakan serial webinar bertemakan “Pengelolaan Pengetahuan di dalam Situasi Wabah COVID-19” dengan tujuan untuk berbagi pengalaman dan berbagi wawasan mengenai tantangan dan inovasi, khususnya tentang bagaimana menangani proses manajemen pengetahuan selama mekanisme kerja dari rumah ini masih diterapkan oleh Pemerintah.
Paparan Koordinator Unit Knowledge Management TNP2K
Sumber: TNP2K, 2020
Serial webinar ini diselenggarakan via aplikasi Zoom Webinar pada tanggal 3-5 Juni 2020 dengan mengundang Lahyanto Nadie - Media Bussiness Practitioner, Herry Gunawan – Strategic Communication Specialist, Andre Daniel Ridwan – Digital Bussiness Development Expert, dan Jana Hertz – Knowledge Sector Initiative Team Leader sebagai narasumber pada setiap sesi webinar serta 19 Kementerian dan Lembaga anggota TNP2K sebagai panelis. Webinar ini juga terbuka untuk publik melalui registrasi di website TNP2K.
Webinar hari pertama dibuka oleh Sutikno selaku Kepala bagian Kesekretariatan mewakili Elan Satriawan, Kepala Pokja Kebijakan TNP2K yang berhalangan hadir. Lalu dilanjutkan dengan sesi pertama yaitu paparan pembuka dari Koordinator unit Knowledge Management TNP2K - Rissalwan Habdy Lubis yang menjelaskan secara singkat mengenai empat pilar manajemen pengetahuan yang diadaptasi oleh TNP2K dan juga peran TNP2K dalam mendukung proses manajemen pengetahuan K/L anggota TNP2K.
Kemudian, sesi selanjutnya diisi oleh paparan dari Lahyanto Nadie, yang menjelaskan tentang buku sebagai sebuah produk pengetahuan, dan juga bagaimana pembuatan buku dapat menjadi media untuk tetap produktif di tengah pandemi covid 19.
Pada webinar hari kedua, sesi pertama diisi dengan paparan oleh narasumber Herry Gunawan, yang menjelaskan terkait dengan bagaimana diseminasi produk pengetahuan yang efisien dan efektif, dilanjutkan oleh Andre Daniel Ridwan pada sesi selanjutnya yang menjelaskan mengenai adaptasi proses manajemen pegetahuan melalui optimasi digital pada situasi covid 19.
Selanjutnya pada webinar hari ketiga, sesi diisi oleh Jana Hertz yang membagikan pegalaman dari KSI (Knowledge Sector Initiative) dalam peranannya mendukung proses knowledge to policy selama pandemi covid 19. Secara garis besar, setiap sesi serial webinar ini berkaitan dengan empat pilar manajemen pengetahuan yang diadaptasi oleh unit KM TNP2K.
Selain itu, pada hari terakhir serial webinar ini diadakan focus group disscussion (FGD) untuk para panelis. Prinsip utama diadakannya FGD ini adalah untuk memperkuat konsolidasi TNP2K dengan K/L anggota TNP2K. Selain itu, FGD ini juga menjadi wadah K/L untuk saling berbagi pengalaman terkait dengan manajemen pengetahuan yang sudah dilakukan, tantangan yang dihadapi serta rencana-rencana kedepannya.
FGD berlangsung dengan sangat baik dimana para panelis sangat antusias berbagi pengalaman mereka, baik itu terkait pelaksanaan manajemen pengetahuan, misalnya diseminasi yang sudah dilakukan, sistem manajemen pengetahuan yang sudah ada didalam kementerian masing-masing, serta tantangan yang seringkali mereka hadapi dalam proses manajemen pengetahuan. Dalam FGD para panelis juga menyampaikan apresiasi mereka atas acara webinar ini, dan menyambut baik gagasan dan tawaran TNP2K yang bersedia memfasilitasi proses manajemen pengetahuan dari K/L anggota TNP2K.
Serial webinar diikuti lebih dari 150 orang baik dari para K/L anggota TNP2K ataupun peserta umum yang tersebar dari berbagai daerah. Untuk partisipan yang berasal dari umum sebagian besar didominasi oleh para akademisi dan praktisi serta para pekerja sosial yang juga sangat aktif bertanya dan berbagi pengalaman pada sesi-sesi tanya jawab pada setiap webinar.