04 March 2013


Wapres

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kecamatan Sukamulya telah berlangsung sejak tahun 2009. Tercatat Rp.7,05 milyar dana telah dikucurkan kepada 487 kelompok masyarakat, dimana rata-rata satu kelompok terdiri dari 10 orang. Juga tercatat sebanyak 4.400 anggota anggota kelompok ini adalah perempuan. Dari sejumlah dana PNPM tersebut, sebanyak 75% dipergunakan untuk kebutuhan pembangunan dan perbaikan infrastruktur, sementara, 25% lainnya diperuntukkan bagi kelompok simpan pinjam dan kegiatan usaha kecil.

Gambaran keberhasilan pelaksanaan PNPM di Kecamatan Sukamulya, Tangerang, Provinsi Banten, mengemuka saat sejumlah tim sekretariat TNP2K, Kamis 28/2/2013 mengadakan peninjauan ke lokasi PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan tersebut. Kunjungan ke lima lokasi ini ini difasilitasi oleh staf PNPM Support Facility (PSF), M. Ikhwan Maulana, diantaranya Kantor Unit Pengelola Kegiatan (UPK), Unit Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Desa Sukamulya, Kelompok Simpan Pinjam Perempuan Desa Merak, proyek irigasi dan jalan beton Desa Kaliasin.

Sukamulya adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, yang terdiri dari 8 desa dan memiliki penduduk 55.339 jiwa, dengan 5.123 rumah tangga atau sekitar 37% masuk kedalam kategori rumah tangga miskin. Mata pencaharian utama penduduknya adalah sebagai petani, pedagang kecil, industri rumah tangga dan petani penggarap. Tak heran produk unggulan kecamatan ini adalah jagung dan padi. Pemandangan indah dengan persawahan subur adalah salah satu suguhan menarik di kecamatan ini. Terlihat juga fasilitas irigasi sepanjang 1,1 kilometer dan dapat dicapai dengan mudah melalui jalan beton baru sepanjang 270 meter. Kesepakatan perbaikan dan pembuatan kedua infrastruktur tersebut merupakan hasil musyawarah masyarakat desa Kaliasin yang mendapatkan alokasi sejumlah Rp. 297 juta ditahun 2009 untuk proyek irigasi dan Rp. 159 juta pada 2012 untuk proyek jalan. Hingga saat ini, irigasi tersebut mampu mengairi 40 hektar sawah yang digarap oleh sekitar sekitar 250 petani padi. Selain irigasi dan jalan beton, desa ini juga mendapatkan bantuan untuk pembuatan 1 kilometer jalan paving blok. Sejak dimulainya program PNPM Perdesaan di Sukamulya, sekitar 20% penduduknya telah mendapatkan manfaat setiap tahunnya melalui terbangunnya 33 unit jalan, 2 unit penyediaan air bersih, 6 unit fasilitas MCK serta 7 unit irigasi.

Tidak hanya pembangunan infrastruktur, PNP di Sukamulya juga sukses di bidang pendidikan dan memberdayakan masyarakat dibidang ekonomi. Tim TNP2K berkesempatan meninjau kegiatan belajar mengajar dan berbincang dengan para guru serta masyarakat setempat. Unit PAUD yang didirikan pada tahun 2011 dibangun di atas tanah hibah dari seorang warga yang memiliki kepedulian dan perhatian yang tinggi terhadap pendidikan anak-anak dari keluarga tidak mampu di kecamatan ini. Dengan biaya pembangunan berkisar Rp.69,1 kini sekolah ini telah memiliki 2 ruang belajar dan 1 kantor guru.

Saat mengunjungi unit usaha penerima bantuan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Desa Merak, tim TNP2K sempat singgah dan berbincang-bincang di warung usaha Ibu Elah Juerah. Wanita 49 tahun itu dianggap sukses karena keberhasilannya mengembalikan dana pinjaman secara tepat waktu. Ia telah menerima bantuan simpan pinjam sebanyak tiga kali sejak tahun 2009, dimana pada masing-masing periode Ibu Elah menerima Rp.500 ribu, 1 juta dan terakhir 3,5 juta. Warung Ibu Elah menyediakan berbagai jajanan tradisional seperti bakso, gado-gado, gorengan dan lain-lain. Saat ini, bersama kelompoknya, Ibu Elah juga mendapatkan pelatihan pembuatan kotak tisu dan tas dari bahan daur ulang yang produknya juga dijajakan di warungnya.


Profil PNPM di Banten

Propinsi Banten terdiri dari 4 kabupaten dan 4 kota. PNPM Perdesaan sudah dimulai sejak tahun 1999 dengan nama Program Pengembangan Kecamatan (PPK), yang telah menjangkau 1.162 desa, 110 kecamatan, di 5 kabupaten dengan total kucuran dana mencapai Rp.1,19 triliun, sejak 1999 sampai 2012. Sedikitnya telah dibangun 3.300 km jalan dan 184 jembatan yang dinikmati oleh 4 juta masyarakat. Melalui program pemberdayaan masyarakat ini telah dibangun 1.129 fasilitas sanitasi publik bagi 200.000 masyarakat desa dan 696 unit sistem air bersih. Sebanyak 154.000 warga kini telah terbantu dengan adanya 466 infrastruktur kesehatan. Dari segi penanggulangan kemiskinan, PNPM telah membantu sebanyak 3,8 juta warga miskin, dimana 297.000 diantaranya adalah perempuan yang mampu mengakses dana bergulir untuk membuka dan menjalankan usaha kecil.