Maternity protection is a form of protection for women to remain able to work without reducing the welfare of themselves and their children and family
Developing A Comprehensive, Inclusive, and Adaptive Social Protection System for All in Indonesia
21 October 2015
Dengan tujuan studi banding untuk mempelajari peran dan fungsi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dalam mendorong perubahan kebijakan penanggulangan kemiskinan, sejumlah staf Kementerian Koordinasi Bidang Sosial, Departemen Monitoring dan Evaluasi Timor Leste yang dimpimpin oleh Arcanjelo Leite, Koordinator Departemen Monitoring dan Evaluasi Bidang Sosial, serta didampingi oleh beberapa adviser lainnya mengunjungi kantor sekretariat TNP2K pada (20/10). Rombongan diterima langsung oleh Sekretaris Eksekutif TNP2K, Bambang Widianto yang didampingi oleh sejumlah staf ahli TNP2K.
Bambang Widianto dalam kesempatan tersebut memberikan penjelasan mengenai struktur organisasi TNP2K, termasuk struktur Sekretariat dan perannya dalam mendorong perbaikan kebijakan berbagai program perlindungan sosial meskipun disampaikan beliau juga bahwa berbagai usulan perbaikan kebijakan pada pelaksanaanya tetap ada di masing-masing kementerian, mengingat semua wewenang pelaksanaan termasuk anggaran ada di kementerian tersebut.
Beliau juga menjelaskan mengenai pengembangan Basis Data Terpadu (BDT) termasuk pemanfaatannya untuk penetapan sasaran penerima manfaat program sosial serta koordinasi dan sinkronisasi BDT dengan data Aminduk.
Saat ini BDT telah dimanfaatkan untuk melaksanakan program perlindungan sosial seperti program Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang diluncurkan pada tahun 2013; serta program Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia sehat pada tahun 2014. Selain itu Basis Data Terpadu juga ikut mendorong perbaikan mekanisme program Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari berbasis sekolah menjadi berbasis rumah tangga, serta digunakan juga untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi 86,4 Juta Individu.
Adapun kunjungan ini merupakan kali kedua yang sebelumnya pernah dilakukan pada pertengahan 2014 lalu dan kedatangannya kali ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan terdahulu. Dalam kesempatan ini Ancanjelo Leite menjelaskan dalam tugasnya, Departemen Monitoring dan Evaluasi bidang Sosial bertugas memonitor 7(tujuh) prioritas sektor sosial antara lain: pelayanan sekolah, air, sanitasi dan perlengkapan sekolah, pelayanan rumah sakit, distribusi obat, pembagian vitamin A untuk mencegah kurang gizi dan pengembangan anak usia dini.
Untuk itulah beliau menyampaikan bahwa TNP2K merupakan tempat yang tepat untuk belajar mengenai pengembangan kebijakan penanggulangan kemiskinan untuk diterapkan di Timor Leste. “Kami mendapatkan saran dan masukan bahwa TNP2K merupakan tempat yang untuk belajar mengenai pengembangan kebijakan penanggulangan kemiskinan untuk itu kami ingin belajar bagaimana mengimplementasikan program seperti KIAT Guru, Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Basis Data Terpadu (BDT),” ujarnya.
Selain berkunjung ke TNP2K, rombongan ini juga rencananya akan melakukan kunjungan studi ke BPJS Kesehatan serta mempelajari peran dan fungsi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) pada program perlindungan sosial.