Maternity protection is a form of protection for women to remain able to work without reducing the welfare of themselves and their children and family
Developing A Comprehensive, Inclusive, and Adaptive Social Protection System for All in Indonesia
11 March 2016
Bertempat di Hotel Horison Bandung, pada tanggal 10-11 Maret 2016, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM (DJK) yang difasilitasi oleh PT PLN (Persero) menyelenggarakan Workshop Pelaksanaan Subsidi Listrik Tepat Sasaran dengan melibatkan sejumlah pihak. Dalam acara tersebut, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyampaikan pandangan dan masukan terkait dengan mekanisme pengaduan dan strategi sosialisasi dan komunikasi.
Workshop tersebut dilaksanakan untuk memastikan persiapan pelaksanaan subsidi listrik tepat sasaran (SLTS) dapat berjalan dengan baik. Dalam pertemuan ini, Benny Marbun, Kepala Divisi Niaga PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyampaikan proses dan progress pencocokan Basis Data Terpadu (BDT) dan mekanisme pengaduan bagi masyarakat yang merasa berhak namun belum terdata serta tahapan sosialisasi dan komunikasi.
Dr. Sugiyono, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah 2, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, memaparkan dukungan Kemendagri melalui Surat Edaran Mendagri kepada para pemerintah daerah hingga tingkat desa dan kelurahan. Sementara, Siti Meiningsih, Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informasi menyampaikan berbagai fasilitas yang ada di Kominfo yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung sosialisasi.
Dalam pembahasan mekanisme pengaduan, TNP2K menyampaikan rekomendasi mekanisme pengaduan yang memanfaatkan peran desa dan kelurahan sebagai saluran bagi masyarakat untuk menyampaikan pengaduan terkait kepesertaan.
Benny Marbun menyebutkan bahwa pelaksanaan pencocokan data BDT dengan data pelanggan PLN 900 VA ini telah menunjukkan kemajuan. “Hingga saat ini kami telah mendata sebanyak 99% dari seluruh pelanggan 900VA yang ada dalam BDT atau sejumlah 4.139.383 rumah tangga sasaran.” Proses pencocokan data ini telah berlangsung sejak Januari 2016 dan direncanakan selesai Maret 2016.
Terkait dengan rencana pelaksanaan, Jisman Hutajulu dari DJK ESDM menjelaskan bahwa untuk tahun 2016, pelaksanaan subsidi listrik tepat sasaran akan diterapkan pada seluruh pelanggan dengan daya 450VA. “Sedangkan bagi pelanggan 900VA, hanya rumah tangga sasasaran yang ada di dalam BDT yang akan mendapatkan subsidi listrik.“
Sosialisasi program yang menjadi salah satu bagian penting dalam penerapan juga mendapatkan perhatian khusus. “Kami telah menyiapkan sejumlah rencana sosialisasi, melalui kampanye, iklan layanan masyarakat dan materi publikasi agar masyarakat memahami maksud dan tujuan dari subsidi listrik tepat sasaran ini.” tambah Jisman dari Kementerian ESDM.
Dengan adanya rencana subsidi listrik tepat sasaran ini diharapkan akan tercipta keadilan energi yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia serta tercipta kepastian penyaluran subsidi diberikan kepada mereka yang layak, yaitu rumah tangga miskin dan rentan miskin.