Maternity protection is a form of protection for women to remain able to work without reducing the welfare of themselves and their children and family
Developing A Comprehensive, Inclusive, and Adaptive Social Protection System for All in Indonesia
11 February 2013
Sebanyak 25 anggota Tim Teknis TKPK (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan) dari 25 kabupaten/ kota telah menuntaskan Diklat (Pendidikan dan Latihan) selama dua minggu, yang dimulai sejak 28 Januari hingga 8 Pebruari 2013 di Gedung Diklat LPEM Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
“25 peserta yang hadir dalam batch pertama ini dipilih berdasarkan keaktifan mereka dalam pengelolaan TKPK, khususnya selama dua tahun terakhir. Mereka konsisten terlibat dalam koordinasi dan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di kabupaten/kotanya masing-masing” ungkap M. Arif Tasrif Ketua Pokja Kebijakan Bidang Advokasi TKPK TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan).
Diklat ini pada dasarnya bertujuan untuk memberikan pembekalan bagi para peserta dalam melakukan perencanaan dan penargetan program, evaluasi anggaran, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program yang dilakukan di daerah. Disamping itu, diklat ini merupakan salah satu ajang untuk lebih memantapkan suatu model hubungan kerjasama TNP2K dengan TKPK serta pihak lain yang memiliki komitmen untuk berpartisipasi dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, terutama melalui kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan kapasitas (capacity building) SDM daerah.
Prof.Dr. Suahasil Nazara, Koordinator Pokja Kebijakan TNP2K pada acara penutupan diklat menjelaskan bahwa diklat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan membuka perspektif para peserta agar dapat menjalankan tugas secara lebih efektif. Para peserta diharapkan dapat memberikan masukan dan rekomendasi kepada para pengambil keputusan di daerahnya masing-masing agar lahir kebijakan yang lebih tepat. Suahasil juga menekankan pentingnya perspektif bottom-up dalam perencanaan kebijakan penanggulangan kemiskinan secara nasional, “Masukan dari daerah-daerah kelak akan bisa memberi pengaruh pada kebijakan di tingkat pusat” paparnya.
Sementara itu, salah seorang yang mewakili peserta, Gunarto, dari TKPK Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan bahwa banyak hal yang ia pelajari selama mengikuti Diklat, khususnya yang berkaitan dengan penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD). Ia mengharapkan adanya pertemuan lanjutan bagi para peserta diklat sebagai wadah untuk berbagi pengalaman dengan sesama anggota TKPKD. Gayung pun bersambut, usulan adanya pertemuan kembali para peserta diklat angkatan pertama ini mendapat respon positif dari TNP2K.
Turut hadir pada acara penutupan diklat tersebut adalah Timothy Buehrer selaku Chief of Party for The Supporting Economic Analysis Development in Indonesia (SEADI), USAID, Thia Jasmina Tia selaku Wakil Kepala Bidang Pelatihan dan Bimbingan LPEM FE UI. Menurut Thia, diklat angkatan kedua direncanakan akan dilangsungkan sekitar minggu kedua bulan April 2013.
Diklat penanggulangan kemiskinan bagi TKPKD ini merupakan kerjasama antara TNP2K dengan LPEM FE UI, serta didukung oleh program SEADI, USAID.